Rabu, 09 Maret 2016

Neraca Saldo

1. Pengertian Neraca Saldo
Neraca saldo ialah suatu daftar yang berisi saldo-saldo sementara setiap akun buku besar pada suatu saat tertentu.
Kapan neraca saldo itu disusun? Neraca saldo biasanya disusun pada akhir periode akuntansi, yang bertujuan untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debet dengan saldo kredit. Untuk jelasnya Anda amati contoh neraca saldo berikut ini.
Bentuk Neraca Saldo
Neraca berbentuk suatu daftar yang di dalamnya berisi nama perusahaan (nama) Neraca Saldo, periode akuntansi, dan format dengan lajur (kolom) terdiri dari no. akun, akun, debet dan kredit.

2. Penyusunan Neraca Saldo
Bagaimana cara menyusun Neraca Saldo? Penyusunan neraca saldo cukup mudah bila buku besar yang dibuat adalah Buku Besar Berlajur Saldo (bersaldo). Sedangkan yang berbentuk skontro atau T sederhana, terlebih dahulu dihitung saldonya yaitu dengan cara menghitung selisih antara jumlah sisi debet dan kredit. Perhatikan contoh Buku Besar Bersaldo berikut ini secara mendalam.
Penjelasan contoh:
  1. Sebelum menyusun Neraca Saldo yang diperhatikan adalah:
    • Saldo sementara setiap akun buku besar.
    • Saldo itu adalah jumlah paling bawah pada saldo yang memiliki saldo debet, atau saldo kredit.
    • Akhir periode atau terakhir saldo setiap akun buku besar itu ditetapkan. Pada contoh di atas ditetapkan saldo sementara itu tanggal 31 Desember 1999.
    • Saldo paling bawah dalam contoh tersebut diberi tanda garis bawah.
  2. Pada akun Kas, jumlah saldo paling bawah adalah diisi debet Rp.4.500.000,00. Angka tersebut dicatat pada neraca saldo dengan nomor akun 111, nama akun adalah Kas dengan jumlah Rp.4.500.000,00 diisi debet.
  3. Begitu juga dengan akun Piutang Usaha, saldonya di debet Rp.200.000,00. Angka tersebut dicatat pada neraca saldo dengan nomor 211, nama akun Piutang Usaha serta jumlah di sisi debet Rp.200.000,00.
  4. Akun buku besar Utang Usaha, saldonya di sisi kredit, maka dicatat dalam neraca saldo dengan nomor akun 211. Nama akun Utang Usaha dengan jumlah Rp.400.000,00 dicatat di sisi kredit.
  5. Akun Modal, pencatatannya sama dengan Utang Usaha karena mempunyai saldo di sisi kredit di catat dengan nomor akun 311. Nama akun Modal Tn. Ramah dengan jumlah Rp.4.500.000,00 di sisi kredit.
  6. Prive saldonya di debet, maka dicatat dalam neraca saldo nomor akun 312. Nama akun Prive Tn. Ramah di sisi debet Rp.500.000,00.
  7. Akun Pendapatan Jasa mempunyai saldo di sisi kredit, dicatat dengan nomor akun 411. Nama akun Pendapatan Jasa dengan jumlah Rp.1.500.000,00 di sisi kredit.
  8. Beban Gaji saldonya Rp.700.000,00 dicatat dengan nomor akun 511. Nama akun Beban Gaji Rp.700.000,00 di sisi debet.
Penyusunan neraca saldo perlu diperhatikan juga nomor akunnya agar disusun secara sistematis dengan urutan nomor akun, aktiva (harta), utang, modal, pendapatan dan beban. Bagaimana? Berdasarkan contoh di atas dapatkah Anda mengerti? kalau belum, Anda ulangi mempelajari contoh di atas dan perhatikan tanda panah pada diagram yang disediakan.
Untuk lebih mendalami materi ini, berikut ini disajikan buku besar bersaldo yang selesai diisi. Berdasarkan buku besar berikut ini Anda diminta menyusun neraca saldo sebagai latihan 1.


Pada latihan 1 ini, cobalah Anda susun Neraca Saldo berdasarkan buku besar di atas, seperti format contoh sebelumnya. Bila selesai Anda kerjakan, cocokkan dengan jawaban yang disediakan pada lembaran berikut!

Baik! Setelah Anda cocokkan jawabannya, bagaimana? Sudah benarkah pekerjaan Anda? Bagus!
Mari dilanjutkan dengan materi berikut, yaitu Kertas Kerja.

3. Pengertian dan Fungsi Kertas Kerja
Setiap akhir periode (akhir tahun) perusahaan wajib menyusun laporan keuangan, sekurang-kurangnya laporan laba-rugi dan neraca. Untuk mengikhtisarkan semua data akuntansi diperlukan suatu kertas kerja (Worksheet).
Apa itu kertas kerja?
Kertas kerja merupakan suatu lembaran berlajur yang dirancang untuk mengikhtisarkan semua data akuntansi sehingga memberikan gambaran tentang laba-rugi perusahaan serta saldo harta, utang dan modal perusahaan.
Mengapa kertas kerja perlu disusun sebelum menyusun laporan keuangan?, karena kertas kerja mempunyai fungsi sebagai alat bantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Selain itu kertas kerja berfungsi membantu proses penutupan akun buku besar.

4. Bentuk Kertas Kerja
Bentuk berikut ini dipakai untuk kertas kerja yang tidak mempunyai penyesuaian (6 kolom).
Bagaimana cara menyusun kertas kerja tanpa ayat penyesuaian? Anda perhatikan kembali latihan 1 yang sebelumnya, yaitu neraca saldo “Ryan Service”. Berdasarkan Neraca Saldo tersebut disusun kertas kerja 6 kolom (tanpa ayat penyesuaian) yaitu seperti berikut.
Dapatkah Anda menjelaskan perbedaan antara kertas kerja dengan penyesuaian dan kertas kerja tanpa ayat penyesuaian? Jangan khawatir, setelah Anda membaca uraian berikut Anda akan memahami perbedaan kedua hal tersebut.
Menyusun kertas kerja tanpa ayat penyesuaian lebih mudah dan sederhana bila dibandingkan dengan kertas kerja yang disertai ayat penyesuaian. Karena saldo akun (Neraca Saldo) telah mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Coba Anda perhatikan kertas kerja di atas, dapat langsung diketahui saldo laba. Dan juga akan mempermudah pekerjaan dalam menyusun laporan Laba-Rugi dan Neraca.
Rangkuman
Sesuai dengan siklus akuntansi, maka tahap-tahap yang dikerjakan dalam proses akuntansi sangatlah berhubungan erat. Seperti materi ini: Neraca Saldo disusun berdasarkan Buku Besar, dan sebaliknya. Dari Neraca Saldo tersebut juga sebagai dasar untuk langkah berikut menyusun Kertas Kerja. Seterusnya Kertas Kerja digunakan sebagai pedoman/alat bantu dalam menyusun Laporan Keuangan.
Baiklah, sampai di sini Anda telah selesai mengerjakan materi Kegiatan 1. Sebelum Anda melanjutkan pada Kegiatan 2, lebih dahulu Anda kerjakan Tes Kegiatan Belajar 1 berikut!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar